Al qur'an penyejuk hati ku


Ini adalah pengalaman aku sendiri. Pada saat itu aku adalah seorang mahasiswi tingkat akhir. Aku mengumpulkan naskah tugas akhir pada saat hari terakhir waktu pengumpulan. Dan Alhamdulillah…. Selesai sudah menyusun naskah dengan susah pasha dan yang paling penting adalah aku bisa ikut sidang tahap pertama.yeay! Barulah setelah ngumpulin naskah,  aku langsung merasa deg-degan dan tidak tenang, karena tahap selanjutnya adalah menunggu jadwal sidaaaang!!

Pengumuman jadwal sidang dan siapa pengujinya, baru ada seminggu setelah hari terakhir pengumpulan naskah. Yap selama seminggu aku mempersiapkan segala sesuatu keperluan sidang. Dan selama seminggu itulah aku ngga tenang, gelisah, deg-degan dan khawatir juga takut dapet penguji yang killer. Sempat terfikir kalo aku akan dapet jadwal sidang hari-hari terakhir, secara aku kan ngumpulin paling akhir, paling yang hari pertama sidang ya yang ngumpulin awal-awal. Dengan prasangka seperti itu, aku mulai rada tenang, karena masih banyak waktu untuk belajar dan ngubek-ngubek naskah sampai tuntas. Hehe
Setelah seminggu berlalu, akhirnya pengumuman jadwal sidang datang. Pengumumannya ada di kampus, dan pingin banget liat langsung, Akhirnya Aku berangkat dari rumah dengan perasaan deg-degan. Setelah sampai di kampus, ternyata pengumuman belum ditempel di mading, makin deg-degan aja deh. Akhirnya aku nyari-nyari dosen yang ngurus jadwal sidang, setelah ketemu ternyata dosennya bilang kalo pengumuman jadwal sidang diundur ngga jadi hari ini, tapi besok. Haaaaaaaaa rese banget, udah datang ke kmpus juga. Yaudahlah yaa lupakan ngga usah dilanjutin. Hehe
Kata dosen, hari ini adalah hari pengumuman jadwal sidang. Aku dan teman-teman menunggu bareng-bareng di kampus. Tapi, dosennya php banget, abisnya kita udah nunggu dari pagi sampe sore tapi belum keluar-keluar juga. Katanya hari ini hufft. Yaudah karena udah sore, aku putusin untuk pulang aja maklum rumah jauh (bekasi-depok) dan lagi bulan ramadhan juga jadi mau buka puasa di rumah.
Aku nitip teman, buat liatin nama aku dapet jadwal sidang kapan. Sampainya di rumah, ibuku langsung nanya sidang kapan. Yaudah aku jawab aja, “belum keluar bu”.  Aku langsung mandi, untuk menghilangkan kepenatan dan juga sebentar lagi mau buka puasa. Setelah mandi, aku membantu ibu ku menyiapkan hidangan untuk berbuka.
Alhamdulillah buka puasa…. Setelah 15 menit kemudian, hp aku berbunyi, sepertinya ada chat dari grup kelas. Setelah aku buka ternyata jadwal sidang udah keluar. Dan aku kaget bukan kepalang kalo nama aku dijadwalkan sidang hari pertama, senin 7 juli 2014. Shock banget, ngga bisa berkata apa-apa. Aku langsung datang ke kamar ibu, karena ibu lagi tidur-tiduran di kamar. Dan langsung memberitahukan kalo aku sidang hari senin, mau nangis rasanya pas bilang..
Aku : “buuuuuu, tika sidang hari senin, jam 10. Gimana dong buuuuuuuu?”
Ibu : “oo udah keluar jadwalnya”
Aku : “bu, tika belum siap, soalnya kan tika ngumpulin naskah hari terakhir, jadikan ya paling sidangnya hari terakhir, kok ini malah pertama si….”
Ibu : “yaudah mau gimana lagi”
Aku:”bu, doain tika ya, tika takut ngga bisa,, bu doain tika langsung lulus ya bu, soalnya kalo ngga lulus nnti harus sidang lagi abis lebaran” (sambil menahan air mata)
Ibu:”iya, ibu doain kok”

Seketika aku langsung ngga nafsu makan, masih kaget, ngga percaya. Tapi, yaudah mau gimana lagi, harus dihadapin semuanya. Waktu tersisa 2 hari lagi untuk belajar,, malem ini, sabtu dan minggu. Aku menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk menguasai materi di naskah. Dari mulai searching di internet, nyari-nyari di buku. Pokoknya semua yang ada di naskah harus aku ketahuin asalnya dari mana, dan kenapa kayak begitu. Aku juga buat catetan-catetan penting untuk mempermudah. Tidak lupa juga aku berdoa untuk kelancaran sidang.
Tidak terasa dua hari berlalu dengan cepat. Dan hari ini adalah hari senin, 7 juli 2014. Ketika bangun untuk sahur, aku masih ngga nafsu makan, aku makan hanya sedikit saja, karena sulit banget menelan makanan. Otak aku hanya sidang,sidang dan sidang. Semua peralatan untuk sidang sudah aku siapkan dan sudah dimasukkan ke dalam tas. Aku bersiap-siap untuk berangkat ke kampus, dengan seragam kemeja putih dan rok hitam sebagai seragam peserta sidang. Sebelum berangkat, aku meminta doa sama kakak aku, ibu dan juga bpkku. Mereka berpesan,” jangan lupa berdoa”. Ketika di angkutan umum, aku membuka tas ingin membaca catetan-catetan penting yang sudah aku buat semalam, tapiii aku mengurungkan niat. Aku mengambil al qur’an yang aku bawa di tas. Dari mulai naik angkot sampai mau turun, aku hanya membaca al qur’an. Ketika sedang menunggu kereta juga, sempat terfikir untuk membuka catetan, tapi tangan ini rasanya ngga mau menutup bacaan al quran, yap selama di kereta pun aku tetap membaca al qur’an.
Entah kenapa, rasa deg-degan, khawatir dan rasa ngga tenang, semuanya hilang. Dan ngga tau kenapa pas nyampe di kampus, aku merasa biasa aja serasa seperti ngga ada sidang. Tenaaaaang banget, ngga deg-degan sama sekali, aku juga bingung kenapa tiba-tiba kayak begini. Setelah menunggu, akhirnya jam 10 tiba. Aku langsung menuju ke ruang sidang, dan tetap aja aku merasa biasa aja, ngga deg-degan. Di ruang sidang sudah menunggu 2 penguji dan 1 pembimbing aku. Haduuuuh rejeki anak sholeh banget deh, 1 penguji ngga bisa datang hehe harusnya ada 3, tapi sidang masih boleh dilanjutkan. Aku masuk ruang sidang jam 10.15 dan keluar sidang jam 12an hamper 2 jam deh, yang harusnya sih di jadwal cuma 1 setengah jam aja. Dan Alhamdulillah wa syukurilah, walaupun hamper 2 jam sidang, itu tuh lancaaaaaaar banget, pas presentasi ngga gugup jadi ngomongnya lancar ngga belibet (maklum aku klo gugup, ngmngnya suka ngga jelas hehe). Trus udah gitu hampir semua pertanyaan dari penguji bisa kejawab. Banyangin aja padahalkan cuma 2 pengujinya tapi sampe hamper 2 jam. Hmm bener-bener di kupas sampe dalem naskah aku. Lagi lagi Alhamdulillah banget bisa melewati itu dengan baik. Dan di akhir sidang yang paling ditunggu-tunggu adalah LULUS, yeaay Alhamdulillah aku lulus :””””.
Dan aku menyadari, bahwa itu semua tidak terlepas dari doa orang-orang yang aku sayang, dan juga bacaanku, doa ku di pagi hari “al qu’an”. Yang memberikan ketenangan dan ketentraman dalam jiwa. Sehingga aku bisa focus dalam menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dari penguji. Salah satu saran dari aku, ketika kita lagi dalam perasaan khawatir dan tidak tenang, berdoalah kepadaNya, dan ambil al qu’an mu, baca, lantunkanlah. Karena, insya alloh kita akan menjadi tenang.

True story J

Happy Friday !!

tika rahmadhania

a happy Engineer women and loved Make Up.

Contact me : tikarahmadhania@gmail.com.

No comments:

Post a Comment